Jenis-jenis Proxy Server

 a. Cache Proxy

Salah satu fungsi dasar dan sangat penting dari suatu proxy server adalah caching. Proxy 

server memiliki mekanisme penyimpanan obyek-obyek yang sudah pemah diminta dari server­ server di internet, biasa disebut caching. Karena itu, proxy server yang juga melakukan proses caching juga biasa disebut cache server.

Sebuah  cache proxy dapal mempercepat permintaan  layanan  dengan  mengambil konten yang disimpan dari permintaan sebelumnya yang dibuat oleh klien yang sama atau bahkan klien lain.  Cache proxy menyimpan  salinan  setempat dari sumber daya yang  sering  diminta,  yang 

memungkinkan organisasi besar untuk secara signifikan mengurangi penggunaan bandwidth, dan meningkatkan kinerja. Sebagian besar ISP dan bisnis besar memiliki cache proxy. Cache proxy adalah jenis pertama dari server /waxy.

b. Filter Proxy

Sebuah content-filtering web proxy memberikan kontrol admimstratif terhadap konten 

yang mungkin disampaikan melalui proxy. Dengan ini kita bisa membatasi akses komputer klien 

ke situs-situs atau konten tertentu. Hal ini umumnya digunakan baik di organisasi non-komersial maupun di organisasi komeraial (terutama sekolah-sekolah) untuk memastikan bahwa 

penggunaan internet sesuai dengan kebijakan penggunaan yang diterima. 

Beberapa metode yang  umum digunakan  untuk  konten  penyaringan  meliputi: URL atau blacklist DNS,  URL regex  penyaringan,  MIME penyaringan,  atau  kata kunci penyaringan konten.

c. Transparent Proxy

Dengan menggunakan transparent proxy maka kita tidak perlu menvetting proxy pada 

web browser klien, sehingga browser akan otomatis melewati proxy pada saat mengakses web idi transparent proxy ini sangat bermanfaat untuk memastikan bahwa semua klien pasti lelewati proxy.

d. Socks Proxy

Secure    Socket  (SOCKS)  adalah  internet  protokol  yang  nite  paket  janngan  antara  klien 

dan  server nya melalui proxy  server.  Socks5  menyediakan  layanan  tambahan  yakni otentikasi sehingga hanya pengguna yang  sah  dapat mengakses server.  Praktis,  server SOCKS akan 

memperantarai koneksi TCP ke alamat IP yang  berubah-ubah  serta menyediakan  sarana untuk paket UDP agar dapat diteruskan.  SOCKS terdapat pada Layer 5  dari model OSI (lapisan perantara antara lapisan presentasi dan lapisan transport). 

SOCKS   adalah   standar   de-facto   untuk   circuit-level   gateway.   Penggunaan   lain   dari SOCKS  adalah  sebagai  alat  pengel  akan,  yang  memungkinkan  untuk  melewati  penyaringan 

Internet  untuk  mengakses  konten  jika  diblokir  oleh  pemerintah,  tempat  kerja,  sekolah  dan layanan web negara tertentu. 

Beberapa klien SSH mendukung port forwarding dinamis yang memungkinkan pengguna 

untuk  membuat  SOCKS  proxy  lokal.  Hal  ini  dapat  membebaskan  pengguna  dari  keterbatasan nienghubungkan hanya ke remote port yang telah ditetapkan oleh server. 

e. Forward Proxy

Forwardproxy merupakan proxy yang paling umum, dan ditemukan online sebagai open proxy. Forward proxy meneruskan (forward) sebuah request dari komputer pada sebuah wrebsite, 

dan kemudian mengakses server untuk mengambil informasi. Forward proxy memiliki 

kemampuan untuk mengakses lebih banyak website dibandingkan reverse proxy. 

Pada konfigurasi forward  proxy,  request berasal dari sebuah  komputer dalam bentuk pereobaan pengguna mengakses website. Request disaring melalui forward proxy dan kemudian melalui sebuah firewall. Firewrall memastikan request bersifat legal atau sah. atau dari pengguna 

sebenamya dan  bukan  dari program jahat (malicious program). Jika request-nya merupakan request yang benar, maka proxy akan meneruskannya (forward). Namun jika tidak, maka request ditolak (request denied). 

Setelah  mendapatkan  informasi dari server website,  maka proses akan  membalik sehingga informasi akan tertuju pada komputer yang membuat request. Forward proxy dibuat untuk meneruskan traffic dari server ke tahapan berikutnya.

f. Reverse Proxy

Pada Reverse Proxy  ini,  Proxy  berada di garda depan  menerima permintaan  HTTP Request (umumnya diport 80). Seperti Forward Proxy, salah satu tugas dari Reverse Proxy ini yaitu untuk melakukan caching halaman-halaman web yang pemah di-request sebelumnya.

Reverse proxy berjalan di port 80 untuk melayani request Http. Di port 80 Reverse Proxy tidak menggantikan fungsi Web Server, melainkan dia akan melanjutkan request Http tersebut ke Web Server untuk diolah. Dan apabila Web Server telah selesai mengolah permintaanya tersebut, Web Server akan mengembalikan kembali ke Reverse Proxy. Sebelum Reverse Proxy mengirim kembali request Http tersebut ke client sebagai respons (HTTP Response), Reverse Proxy akan menyimpan respon Http tersebut kedalam media penyimpanan sekunder. Sehingga, apabila ada 

request   Http   yang   sama   kembali,   Reverse   Proxy   akan   mengambil   langsung   response   Http tersebut tanpa meneruskan request Http tersebut ke Web Server. 

Keuntungan  penerapan  Reverse  Proxy  ini,  apalagi  di  Wreb  Server  dengan  traffic  yang 

tinggi yakm memberikan  nilai plus di sisi user-experience.  Client akan  mendapatkan  response 

dari halaman  yang  direquest lebih  cepat ketimbang  merequest ke Web  Server yang  tidak 

menggunakannya. Dan keuntungan dari sisi server yaitu load server akan turun karena tugas dari Web Server akan lebih ringan dengan sedikitnya request yang diterimanya. 

Sebagai catatan.  Request Header yang  diterima oleh  Web  Server adalah  Request Header dari Proxy,  bukan  dari client.  Buat yang  melakukan  analisa statistik  web  (Urchin,  AvvStat) niaupun trace/debug log Web Server, perlu dilakukan setting tambahan di sisi Proxy dan Web Server.

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan FTF Server

Analogi Mapping IP Address ke Nama Domain

20202_UAS_PrakJarkom_03TPLP017_Rahmat_Saleh